BENTUK SEDIAAN OBAT

 




Bahan aktif obat agar digunakan nyaman, aman, efisien dan optimal dikemas dalam bentuk sediaan obat (BSO) atau disebut sediaan farmasi.

Bentuk sediaan obat (BSO) dapat mengandung satu atau lebih komponen bahan aktif.

Formulasi BSO memerlukan bahan tambahan contohnya antara lain bahan pelarut atau bahan pelicin (sifat netral).

 



“BSO adalah sediaan obat yang mengandung satu atau lebih bahan berkhasiat dan biasanya ditambah vehikulum(bahan pengisi atau bahan pelarut).”

 

 

Melindungi zat aktif dari kerusakan

baik dari luar maupun dalam tubuh

Jika tanpa bentuk sediaan, obat dapat hancur oleh udara sehingga akan susah sampai ke tempat aksi obat.

Beberapa obat jika tidak ditambah bahan tambahan ada yang bersifat higroskopis serta ada yang mudah berubah warnanya. Menutupi rasa tidak enak atau pahit bahan obat

 


Obat yang sangat pahit biasanya tidak diberikan dalam bentuk puyer tetapi dalam bentuk kapsul. contoh:

– Ferrous Sulfate ditutupi salut gula

Menjaga stabilitas bahan obat

Meningkatkan ketaatan penggunaan obat




Bahan obat

Penderita: apakah penderita koma, anak-anak atau orang tua.

Sifat bentuk sediaan

Harga : carilah obat yang murah tapi punya efikasi yang baik

 


Padat : pulveres, pulvis, granul, kapsul, tablet

Cair : solution, suspensi, emulsi

Semi padat : unguentum, krim, gel dll

Bentuk khusus : supositoria, injeksi, spray, inhalasi, pil, dll

Note : Pil sangat sulit diabsorbsi sehingga tidak dipakai lagi saat ini.

 


Campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar.

Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang dipadatkan

 

SERBUK TERBAGI

Pulveres (divided powder) dikemas dalam satuan bungkus untuk dosis tunggal


SERBUK TAK TERBAGI

Serbuk oral tidak terbagi

Pulveres adspersorium (serbuk tabur)

Powder for injection (serbuk injeksi)

 


1. Pulveres dan bulk powder

a. Cocok untuk obat yang tidak stabil dalam bentuk cairan

b. Untuk obat yang mudah larut dalam air, absorpsinya lebih cepat dibanding bentuk tablet dan kapsul

c. Tidak cocok untuk obat yang mempunyai rasa tidak enak, dirusak/inaktif di lambung, iritatif dan mempunyai dosis terapi yang rendah (low doses)

 

2. Pulvis adspersorius

a. Mengandung selain bahan obat, sering juga bahan profilaksis atau pelicin

b. Untuk luka terbuka, sediaan harus steril

c. Sebagai pelumas, harus bebas dari organisme patogen

d. Bila menggunakan talk/kaolin harus steril, karena bahan2 tsb sering terkontaminasi spora, kuman tetanus dan kuman penyebab gangren.

 


Sediaan bentuk padat, berupa partikel serbuk dengan diameter 2-4 μm dengan atau tanpa vehikulum.

Macam:

1. Bulk granules

2. Divided granules

 

Sifat Granul

Tidak stabil dalam bentuk sediaan cair

Memerlukan dosis terapi yang besar, misalnya Mg trisilikat oral (dosis oral 1-5 gr)

Sediaan dalam bentuk effervescent granules memberikan rasa yang segar

Obat dengan mudah dan cepat melarut dibandingkan dengan sediaan serbuk/pulveres serta tidak mudah menggumpal atau lengket di botol/sachet.

 

Bulk granule tidak cocok untuk yang mempunyai dosis terapi kecil (low doses) karena diperlukan sediaan yang betul- betul homogen


Sediaan ini tidak cocok untuk obat yang iritatif di lambung

 


SEDIAAN PADAT YANG MENGANDUNG BAHAN OBAT DENGAN ATAU TANPA BAHAN PENGISI

 

BERDASARKAN TEKNIK PEMBUATAN

Tablet cetak

Tablet cetak dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan.

Tablet kempa

Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja

 

BERDASARKAN PENGGUNAANNYA:

Bolus

Tablet triturat

Tablet hipodermik

Tablet bukal

Tablet sublingual

Tablet efervesen (tablet buih)

Tablet kunyah (chewable tablet)

Tablet Hisap (Lozenges)

Tablet hisap digunakan untuk memberikan efek:

1. Lokal

2. Sistemik

 

BERDASARKAN FORMULASI:

Tablet Salut Gula (Tsg) (Dragee, Sugar Coated Tablet)

Tablet Salut Film (Tsf) (Film Coated Tablet, Fct)

Tablet Salut Enterik (Enteric Coated Tablet)

Sediaan Retard

Macam-macam sediaan retard, yaitu controlled release, delayed release, sustained release, sustained action, prolonged action, prolonged release, time release, extended release, slow release, extended action

 

Tujuan penyalutan obat:

melindungi zat aktif dari udara,kelembapan, cahaya

menutupi bau dan rasa yang tidak enak. Cth. Rifampicin

membuat penampilan lebih baik

mengatur tempat pelepasan obat dlm saluran pencernaan tablet salut enterik (TSE)

 

Tablet Salut Gula

Cocok untuk obat yg rasanya pahit, amis atau bau yang tidak menyenangkan

karena adanya penyalutan maka proses absorpsi menjadi lambat

Tablet Salut Enterik (cth. Dulcolax tab)

Tujuannya dibuatnya bentuk obat seperti ini agar obat hancur diusus, karena bahan obat dapat teriritasi atau rusak oleh asam lambung. Obat ini jangan dihaluskan karena bentuk obat menjadi partikel-partikel dengan luas permukaan yang bereaksi dengan asam lambung semakin banyak, sehingga mengurangi efek obat.

 

Tablet Lepas Lambat (retard, time span) Cth: Voltaren SR-75

Merupakan Tablet yang dibuat dengan formulasi sedemikian rupa hingga zat aktif akan tersedia selama jangka waktu tertentu, harus ditelan utuh, tidak boleh dikunyah, juga tidak boleh digerus. Kecuali divide dose (dpt dipotong menjadi beberapa bagian), biasanya sudah disediakan garis-garis pemotong pada tablet.

Contoh untuk obat dengan devide dose adalah Quibron TSR®.

 

Keuntungan tablet lepas lambat:

Mengurangi jumlah dan frekuensi pemberian

Menghindari pemakaian obat pada malam hari

Efek obat lebih seragam

Mempertahankan efek terapi untuk batas waktu yang lama

Kerugian

Harga mahal

Dose dumping

Hal ini dapat terjadi bila proses pabrikasinya jelek, menyebabkan obat rusak dan dosis obat yang besar tersebut lepas seketika dalam sirkulasi sistemik. Akhirnya terjadi toksisitas (keracunan).

 

BERDASARKAN BENTUK:


Bulat pipih dengan kedua permukaannnya plat/rata atau cembung. Dalam perdagangan disebut TABLET


Silindris seperti kapsul, dalam perdagangan disebut KAPLET.

 

Definisi

Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin; tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.

Bentuk

Sediaan kapsul berbentuk silindris dengan ukuran macam-macam dan mempunyai kode yaitu 000, 00, 0, 1, 2, 3,

4, 5.



Terdiri dari 3 bentuk yaitu

solutiones (larutan),

suspensiones (suspensi) dan

emulsa (emulsi).

 

Keuntungan dari sediaan cair, antara lain:

Cocok untuk penderita yang sukar menelan

Absorpsi obat lebih cepat dibandingkan dengan sediaan oral lain.

Dosis obat lebih seragam dibandingkan sediaan padat, terutama bentuk larutan. Untuk suspensi dan emulsi, keseragaman dosis tergantung dari kesempurnaan pengocokan sebelum penggunaan.

 


Homogenitas lebih terjamin.

Dosis/takaran dapat disesuaikan dengan keadaan penderita.

Beberapa obat atau senyawa obat dapat mengiritasi mukosa lambung atau dirusak cairan lambung bila diberikan dalam bentuk sediaan padat. Hal ini dapat dikurangi dengan memberikan obat dalam bentuk sediaan cair karena faktor pengenceran.

 

Kerugian sediaan cair

Untuk senyawa obat yang tidak stabil dalam air tidak dapat dibuat menjadi sediaan cair, kalaupun dapat tidak akan bisa bertahan lama.

Bagi obat yang rasanya pahit atau baunya tidak enak sukar ditutupi.

Sediaan tidak praktis untuk dibawa kemana-mana.

 

Takaran penggunaan obat tidak dalam dosis terbagi kecuali sediaan dosis tunggal, dan harus menggunakan alat khusus.

Air merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan merupakan katalis reaksi.

Pemberian obat harus menggunakan alat khusus atau oleh orang khusus (sediaan parenteral).

 

 


Potiones (obat minum)

Elixir

Sirup

Guttae (drop)

 

Collyrium (kolirium)

Guttae ophthalmicae (tetes mata)

Gargarisma (Gargle)

Mouthwash

Guttae nasales (tetes hidung)

Guttae auricularis (tetes telinga)

Irigationes (Irigasi)

Inhalationes

Lotion

Linimentum (Liniment)

 


Lavament/Clysma/Enema Selain untuk membersihkan, enema juga berfungsi sebagai

karminativa, emollient, diagnostik, sedatif, antelmintik, dan lain-lain.

Enema diberikan dalam jumlah bervariasi tergantung pada umur dan keadaan penderita.

Douche

 


Injeksi atau obat suntik adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan secara parenteral, disuntikkan dengan cara menembus atau merobek jaringan ke dalam atau melalui kulit atau selaput lendir.

Syarat utama untuk obat yang diberikan parenteral ialah obat tersebut harus steril dan disimpan dalam wadah yang menjamin sterilitas.

 

KEUNTUNGAN SEDIAAN BENTUK INJEKSI, ANTARA LAIN:

1. Kerja obat (onset) cepat.

2. Efek obat dapat diramalkan dengan pasti.

3. Bioavailabilitas sempurna atau hampir sempurna.

4. Kerusakan obat dalam traktus gastrointestinalis dapat dihindarkan.

5. Dapat diberikan kepada penderita yang sakit keras atau yang sedang dalam keadaan koma.

 

KERUGIAN SEDIAAN INJEKSI:

Rasa nyeri pada saat pemberian, terutama bila sering diberikan.

Efek psikologis pada penderita yang takut disuntik.

Kekeliruan pemberian obat atau kekeliruan dosis hampir tidak mungkin diperbaiki.

Obat hanya dapat diberikan oleh tenaga ahli tertentu

 

Pada umumnya digunakan sebagai obat luar, dioleskan pada kulit untuk keperluan terapi atau berfungsi sebagai pelindung kulit. Di samping itu bentuk sediaan setengah padat juga dapat digunakan sebagai bentuk untuk sediaan kosmetika.

 

Keuntungan sediaan setengah padat dibandingkan sediaan cair:

Dapat diatur daya penetrasi dari zat berkhasiat dengan memodifikasi basisnya.

Kontak sediaan dengan kulit lebih lama.

Lebih sedikit mengandung air sehingga lebih sulit ditumbuhi bakteri.

Lebih mudah digunakan tanpa memerlukan alat bantu.

 

Cara mengenal kerusakan yang terjadi pada sediaan setengah padat:

Karena sediaan setengah padat mengandung minyak atau lemak sebagai basis, maka dalam penyimpanan dapat terjadi ketengikan terutama untuk sediaan sediaan dengan basis lemak tak jenuh, ketengikan ini dapat diketahui pada perubahan bau dan konsistensinya.

Dapat terbentuk kristal atau keluarnya fase padat dari basisnya.

Terjadinya perubahan warna.

 


Contoh :


1. CREMORES (KRIM)

2. JELLY (GEL)

3. PASTAE (PASTA)

4. SAPO

5. PLESTER

6. UNGUENTA (SALEP

 


THANK YOU



WASSALAM


Komentar